Hanya Allah yang Memberikan Hidayah Kepada Anak Kita

Perkara yang harus disadari oleh para orang tua, bahwasannya kita hanya bisa berusaha mendidik anak kita agar menjadi anak yang shalih dan shalihah, dengan mengajarkan kepada  mereka perkara agama, dari aqidah, adab, akhlaq, doa-doa dan perkara agama lainnya. Dengan harapan anak kita kelak menjadi anak yang shalih dan shalihah.  Namun hidayah berada ditangan Allah Ta’aala, Allah Ta’aala memberikan hidayah kepada siapa yang Allah khendaki dengan menyadari hal ini kita akan bersandar kepada Allah dalam mendidik anak kita agar menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, dan memperbanyak doa untuk kebaikkan buah hati kita. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Rabb kami anugerahkan kepada kami dari istri-istri kami dan keturunan kami penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami bagi orang-orang yang bertakwa (sebagai) imam (pemimpin).”  (al-Furqan:74)

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman tentang doa nabi Ibrahim,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.” (Ash-Shaaffat:100)

Ini diantara hal yang terpenting untuk disadari oleh para orang tua dan para pendidik, sehingga mereka bersandar hanya kepada Allah dalam mendidik anak-anak mereka. Karena tidak ada yang dapat memberikan hidayah kepada anak kita kecuali Allah. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

مَنْ يَهْدِ اللهُ فَهُوَ المُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

 “Siapa yang Allah beri petunjuk maka ia (adalah) orang yang mendapat petunjuk dan barangsiapa (Dia biarkan) sesat maka mereka (adalah) orang-orang merugi.” (al-A’raf:178)

Dalam ayat lain  Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya (engkau muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai akan tetapi Allah (Dia) memberi petunjuk saiapa yang (Dia) kehendaki dan Dia lebih mengetahui terhadap orang-orang yang mendapat pentunjuk.” (Al-Qashash:56)

Berkata asy-Syaikh al-Allamah Shalih al-Fauzaan rahimahullah: “Sesungguhnya Allah berkata kepada Rasul-Nya (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam: ‘Sesungguhnya kamu tidak mampu memberi hidayah taufiq kepada orang yang engkau sukai untuk masuk islam akan tetapi hal itu (hidayah taufiq) berada di tangan Allah, Dialah yang memberikan hidayah taufiq kepada siapa yang Allah kehendaki untuk diberi hidayah dan Dia lebih mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah dan siapa yang tidak berhak mendapat hidayah.” (Al Mulakhos fii Syar’i Kitabit Tauhid hlm. 154)

Maka ketika ada orang tua atau pendidik  kurang menyadari hal ini atau melalaikannya maka dia telah melalaikan hal yang terbesar dalam masalah pendididkan anaknya. Semoga Allah menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang shailh dan shalihah.

Wallahu a’lam bish shawwab (ditulis oleh Abdullah al-Jakarty)

Tinggalkan komentar